Istilah Arsitektur sering dipakai, namun jarang ada orang (khususnya para ahli) yang memakai secara sama. di kamus istilah tersebut disamakan dengan "seni bangunan". walaupun demikian, istialah "arsitektur bermakna lebih luas. pada hakikatnya, arsitektur adalah sintetis tiga lingkungan dasar yaitu seni (estetika), pertukangan (keterampilan), dan ilmu teknik (pengetahuan). oleh sebab itu, bidang arsitektur bersifat interdisipliner yang melibatkan banyak bidang lain, termasuk hubungan arsitektur terhadap lingkungan.
Sebagai seorang (calon ^-^) arsitektur, kita harus memandang subjektif terhadap lingkungan. maksudnya begini, jika kita membangun sebuah bangunan, bukannya “lingkungan” yang menyesuaikan bangunan yang kita inginkan, tetapi bangunan yang kita inginkanlah yang harus menyesuaikan lingkungan alias tapaknya. selain itu, kita juga harus memahami, mempelajari tentang lingkungan, karena itu mempunyai dampak penting terhadap semua aspek, misalnya dalam perencanaan sebuah bangunan ada beberapa kriteria yang harus kita perhatikan dampaknya terhadap lingkungan, seperti:
mempertimbangkan bahwa bangunan yang kita rencanakan tidak menimbulkan masalah lingkungan dan membutuhkan energi sesedikit mungkin (hemat energi). atau, menciptakan kawasan penghijauan diantara kawasan pembanguna sebagai paru-paru hijau. dan sebagainya.
Ada beberapa kejadian yang dapat kita pelajari akibat kurangnya pemahaman seorang arsitektur terhadap lingkungan. misalnya yang baru-baru ini terjadi, kasus amblesnya JL RE Martadinata sejauh 7 meter pada tanggal 12 september 2010. padahal jalan ini baru di beton setahun yang lalu. jika ditanya apa penyebabnya? pertanyaan ini tepat diajukan oleh kontraktornya (baca: arsitektur). setelah di telusuri, diketahui bahwa amblesnya jalan tersebut karna adanya gerusan air kali pada tanah yang menopang badan jalan yang terbuat dari beton. Dampaknya, daya dukung tanah penopang jalan turun dan badan jalan mudah ambrol. jadi intinya, sebagai seorang arsitektur kita sebelum merencanakan membangun sebuah bangunan harus memperhatikan juga dampak-dampak hasil pembangunan kita terhadap lingkungan sekitar agar tidak membahayakan sekitar.